Menanggapi berita yang dimuat di Koran Tempo pada Senin, 13 Oktober 2008, di halaman A9 dengan judul “Ditinggal Pesawat, Mahasiswa Melapor”, perlu kami sampaikan kronologi kejadian tersebut.
Kejadian 10 Oktober 2008. Schedule pesawat Batavia Air Rute Medan-Jakarta pukul 19.10 WIB, Flight No.7P-596.
Orang tua a/n Tondi cs (3 orang) melakukan check in, dan diberi tahu oleh petugas check in agar segera ke ruang tunggu karena pesawat sudah mendarat.
Pukul 18.33, dilakukan proses boarding melalui gate 4, sampai selesai kira-kira 20 menit, karena penumpang penuh yaitu 174 dewasa, 3 anak-anak, dan 10 bayi.
Setelah dilakukan penghitungan, ternyata penumpang masih kurang 6 orang, sehingga petugas boarding melakukan pemanggilan ulang melalui pengeras suara, dan ditemukan 3 orang dan langsung naik pesawat. Tiga orang lain belum hadir di gate, petugas melakukan panggilan ulang sambil mencari ke toilet, smoking area, serta musala, namun penumpang belum juga ditemukan.
Pukul 18.55, salah seorang penumpang yang sudah berada di pesawat melapor ke pramugari bahwa tasnya tertinggal di tempat X-Ray Keberangkatan, dan dia diizinkan untuk turun mengambil barangnya ke tempat security.
Sampai penumpang yang ketinggalan barangnya kembali lagi ke pesawat, 3 orang penumpang a/n Tondi cs belum juga hadir di boarding gate 4.
Pukul 19.00 WIB, pintu pesawat ditutup karena ketiga penumpang yang hilang belum juga ketemu. Pukul 19.05 WIB, pesawat push back atau didorong, dan pukul 19.10 pesawat sudah lepas landas.
Penumpang yang tertinggal komplain ke perwakilan kami di airport bahwa mereka sudah masuk ruang tunggu pukul 18.30 WIB. Akan tetapi, seperti diketahui, sampai pukul 19.00, penumpang tersebut belum ditemukan.
Peraturan kami adalah, penumpang harus sudah di ruang tunggu (waiting room/boarding gate) 30 menit sebelum waktu keberangkatan. Sehingga tidak mungkin ditinggal pesawat kalau 30 menit sebelum waktu keberangkatan sudah di boarding gate, apalagi saat itu penumpangnya penuh, dan boarding memakan waktu cukup lama, 15-20 menit.
Orang tua ketiga penumpang tersebut tidak puas dan melakukan perusakan laptop milik Batavia Air di ruang reservasi di airport Medan.
Atas perusakan laptop tersebut, perwakilan kami di Medan telah melaporkan hal ini ke pihak yang berwajib.
Saat ini kasusnya sudah ditangani oleh pihak Polsek Medan Baru.
Mohon kepada redaksi Koran Tempo agar dapat mengoreksi berita yang dimuat pada hari ini, sehingga beritanya dapat berimbang dan pembaca mendapatkan berita yang akurat.
Eddy Haryanto
Public Relation Manager
Batavia Air
Sumber : Tempo